
kripto
Harga Kripto Hari Ini 31 Mei 2025: Bitcoin dan Altcoin Tertekan, Apa Penyebabnya?
Pasar kripto mengalami tekanan signifikan pada 31 Mei 2025, dengan mayoritas aset digital mencatatkan penurunan harga. Bitcoin (BTC), sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, mengalami penurunan harga yang cukup tajam, diikuti oleh Ethereum (ETH) dan altcoin lainnya. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga kripto hari ini dan prospek ke depan.
Kondisi Pasar Kripto pada 31 Mei 2025

Berdasarkan data terkini, berikut adalah harga beberapa aset kripto utama pada 31 Mei 2025:
- Bitcoin (BTC): US$103.801, turun 2,33% dari hari sebelumnya.
- Ethereum (ETH): US$2.522,18, turun 4,29%.
- BNB: US$653,35, turun 2,85%.
- XRP: US$2,13, turun 4,05%.
- Cardano (ADA): US$0,668, turun 5,93%.
- Dogecoin (DOGE): US$0,190, turun 8,86%.
- Solana (SOL): US$154,89, turun 6,29%.
- Polkadot (DOT): US$3,98, turun 5,46%.
- Litecoin (LTC): US$84,68, turun 7,68%.
- Uniswap (UNI): US$6,02, turun 7,67%.
Penurunan harga ini mencerminkan sentimen negatif yang melanda pasar kripto secara keseluruhan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Harga Kripto
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga kripto pada 31 Mei 2025 antara lain:
1. Ketegangan Geopolitik AS-China
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China kembali memanas, memicu kekhawatiran di pasar global. Hal ini berdampak negatif pada aset berisiko tinggi seperti kripto, menyebabkan investor beralih ke aset yang lebih aman. Warta Ekonomi
2. Penurunan Peringkat Saham oleh Morgan Stanley
Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks MSCI dari equal-weight menjadi underweight. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran terhadap risiko fiskal dan prospek ekonomi Indonesia, yang dapat memicu aksi jual oleh investor asing.
3. Ketidakpastian Politik dan Ekonomi Domestik
Ketidakpastian politik dan ekonomi dalam negeri juga memberikan tekanan terhadap IHSG. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercatat sebesar Rp31,2 triliun per Februari 2025 menunjukkan lemahnya penerimaan negara. Selain itu, rumor mengenai mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menciptakan ketidakpastian di pasar. Penurunan peringkat saham oleh lembaga internasional juga menambah tekanan terhadap IHSG.
4. Protes Nasional dan Dampaknya terhadap Pasar
Demonstrasi nasional yang terjadi di berbagai kota di Indonesia sejak Februari 2025, yang dikenal dengan sebutan #IndonesiaGelap, juga mempengaruhi sentimen pasar. Protes ini dipicu oleh berbagai isu, termasuk kebijakan kontroversial pemerintah dan ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi. Meskipun pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk meredam ketegangan, ketidakpastian politik yang dihasilkan dari protes ini tetap menjadi perhatian bagi investor.
Analisis Teknis dan Prospek Ke Depan
Analisis teknikal menunjukkan bahwa Bitcoin dan Ethereum berada di bawah tekanan jual yang signifikan. Indikator Relative Strength Index (RSI) menunjukkan kondisi oversold, yang dapat mengindikasikan potensi rebound dalam jangka pendek. Namun, jika tekanan jual berlanjut, harga dapat terus menurun hingga mencapai level support berikutnya.
Dalam jangka menengah hingga panjang, prospek pasar kripto tetap positif, didukung oleh adopsi institusional yang meningkat dan perkembangan teknologi blockchain. Namun, investor harus tetap waspada terhadap volatilitas pasar dan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga.
Kesimpulan
Pasar kripto mengalami tekanan signifikan pada 31 Mei 2025, dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan sentimen negatif lainnya. Meskipun demikian, prospek jangka panjang tetap positif, dengan potensi rebound harga dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk tetap waspada dan melakukan analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi.