
IHSG
Sell in May & Go Away Tidak Terjadi, IHSG Diprediksi Lanjut Reli Bulan Juni
Kebijakan pasar yang dikenal dengan istilah “Sell in May & Go Away” seolah tidak berlaku untuk pasar saham Indonesia tahun ini. Alih-alih melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang Mei dan berpotensi melanjutkan reli di bulan Juni.
Fenomena ini tentu menjadi sinyal positif bagi investor, terutama di tengah sentimen global yang cenderung variatif. Optimisme investor terlihat dari aliran dana asing yang masih masuk ke pasar saham Indonesia, serta sektor-sektor utama yang terus mencatatkan penguatan.
Faktor yang Mendukung Kenaikan IHSG
✅ Data Ekonomi Domestik yang Stabil
Inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang sesuai ekspektasi menjadi katalis positif bagi pasar saham. Sektor konsumsi dan perbankan tetap menjadi andalan, mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap daya beli masyarakat.
✅ Aksi Buyback Emiten Besar
Beberapa emiten melakukan aksi buyback untuk menjaga harga saham mereka tetap stabil. Ini memberikan sinyal positif bagi investor, karena buyback biasanya dilakukan ketika perusahaan percaya diri dengan fundamentalnya.
✅ Likuiditas Global yang Masih Baik
Kebijakan moneter global masih relatif longgar, terutama dari bank sentral AS (The Fed) yang diprediksi akan menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Ini membuat dana asing tetap mencari pasar berkembang, termasuk Indonesia.
Analisa Teknikal IHSG
Berdasarkan analisa teknikal, IHSG masih berada dalam tren naik jangka menengah:
- Support: 7.000 – 7.050
- Resistance: 7.150 – 7.200
- Moving Average: IHSG saat ini bergerak di atas MA20 dan MA50, yang mengonfirmasi tren bullish jangka pendek.
- Relative Strength Index (RSI): Berada di level 60, mengindikasikan masih ada ruang penguatan sebelum masuk ke area overbought.
Jika IHSG mampu breakout di atas 7.150 secara meyakinkan, potensi menuju level 7.200 hingga 7.250 cukup terbuka di bulan Juni.
Sektor yang Berpotensi Lanjutkan Kenaikan
📈 Perbankan (BBRI, BBCA, BMRI)
Sektor ini tetap menjadi tulang punggung IHSG, dengan kinerja yang solid dan potensi penurunan suku bunga domestik yang mendukung ekspansi kredit.
📈 Konsumsi (ICBP, UNVR, MYOR)
Permintaan dalam negeri yang kuat, ditopang oleh musim libur panjang, menjadi sentimen positif untuk saham-saham konsumsi.
📈 Energi (MEDC, PGAS, BYAN)
Harga komoditas global yang masih tinggi menopang kinerja emiten sektor energi, terutama batubara dan minyak.
Kesimpulan: IHSG Masih Berpeluang Reli di Juni
Fenomena “Sell in May & Go Away” ternyata tidak terjadi di pasar saham Indonesia tahun ini. Justru sebaliknya, IHSG masih menunjukkan potensi reli hingga bulan Juni, ditopang oleh faktor fundamental yang kuat, aksi buyback emiten besar, serta likuiditas global yang mendukung. Investor disarankan tetap mencermati level support dan resistance, serta mengalokasikan portofolio pada sektor-sektor potensial yang memiliki prospek menarik.